Kisah ini dimulai dengan kunjungan Tiong Khi Hwesio ( Wan Tek Hoat ) ke Istana Gurun Pasir . Keisengan mereka bertiga yang coba-coba menantang ganasnya badai pasir malah mempertemukan mereka dengan Tan Sin Hong kecil yang sedang mencoba menolong ibunya yang sudah meninggal. Mereka kemudian menolong anak ini dan memutuskan untuk mengangkatnya sebagai murid dan pewaris terakhir ilmu-ilmu sakti yang mereka miliki. 8 tahun kemudian, si cantik bengal Suma Lian yang sudah berusia 20-an mengunjungi Paman misannya si kembar Gak Jit Kong dan Gak Goat Kong (Sepasang Garuda dari Beng-san) untuk menyampaikan pesan suhunya Bu-beng Lo-kai Gak Bun Beng , tidak dinyana kunjungannya malah membantu kedua pamannya selamat dari ancaman Hok Yan Cu (seorang tokoh Pat-kwa-kauw) dan Hek-sim Kui-bo (Nenek Iblis Berhati Hitam) yang berencana menculik putranya. Kunjungan keluarga Beng-san Sian-eng ke lereng Cin-ling-san mengunjungi ayahnya menjadi momen terakhir Gak Bun Beng, dia meninggal setel